Monday, November 17, 2025
HomeBisnisKolaborasi WHO untuk Penguatan Industri Fitofarmaka

Kolaborasi WHO untuk Penguatan Industri Fitofarmaka

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan kunjungan ke fasilitas manufaktur farmasi di Indonesia untuk mendorong kolaborasi antara industri, pemerintah, dan lembaga internasional dalam pengembangan obat berbahan herbal (fitofarmaka) di Tanah Air. Kunjungan Delegasi WHO dilakukan ke fasilitas Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) di Bekasi, Jawa Barat, dengan tujuan meninjau penerapan riset farmasi berbasis biodiversitas Indonesia untuk pengembangan Obat Modern Alami Integratif (OMAI).

Ini adalah inisiatif di mana regulator dan industri bekerja sama. WHO berharap kolaborasi lintas sektor antara berbagai bidang dan pemerintah di negara-negara anggota semakin ditingkatkan. Selama kunjungan, delegasi meninjau fasilitas laboratorium bioteknologi, pusat ekstraksi bahan alam, dan area pengembangan OMAI. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat mendorong Indonesia menjadi pusat riset biodiversitas farmasi tropis yang diakui dunia.

Pentingnya pengembangan fitofarmaka yang memenuhi standar global disoroti oleh WHO. Pengembangan obat berbasis biodiversitas di Indonesia sejalan dengan strategi WHO dalam pengembangan obat bahan alam yang komplementer dan integratif. Direktur Standardisasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI, Dian Putri Anggraweni, mengatakan bahwa inovasi perusahaan merupakan contoh pengembangan obat bahan alam Indonesia menjadi produk berkelas global, sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ekosistem riset obat bahan alam dan fitofarmaka nasional.

PT Dexa Medica telah mengintegrasikan teknologi 4.0 dalam riset dan pengembangan produknya, dari penemuan bahan aktif hingga pemantauan kualitas produk setelah diproduksi. Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa penggunaan fitofarmaka berpotensi membuat layanan kesehatan di Indonesia menjadi lebih terjangkau dan aman. Mereka mendorong pemanfaatan obat berbahan alam yang telah teruji secara klinis di fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia serta menargetkan peningkatan penggunaan fitofarmaka dalam layanan kesehatan nasional. Saat ini, terdapat beberapa komponen perusahaan industri obat bahan alam di Indonesia, seperti Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), dan Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA).

Source link

RELATED ARTICLES

Terpopuler