Gejolak di pasar saham global yang disebabkan oleh kebijakan tarif terbaru Amerika Serikat diyakini bukan hanya sebagai respons sementara terhadap ketidakpastian ekonomi, tetapi juga bagian dari berakhirnya era globalisasi yang telah berlangsung selama tiga dekade terakhir. Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Amerika merupakan puncak dari ketidakpuasan terhadap struktur global yang dianggap tidak merata. Transformasi signifikan dalam interaksi ekonomi dan politik global terjadi, di mana konsep globalisasi dan perdagangan bebas yang selama ini didasarkan pada aturan dianggap telah berakhir. Kebijakan tarif Trump, disebut sebagai perubahan besar dalam tatanan global oleh Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, menggambarkan penarikan diri dari konsensus global dan peningkatan logika kedaulatan ekonomi.
Dampak dari kebijakan tersebut meluas secara cepat, mempengaruhi pasar saham di berbagai negara dan mengganggu rantai pasok global perusahaan multinasional. Selain aspek ekonomi, hal ini juga berdampak pada ideologi dengan munculnya aliansi eksklusif yang merupakan respons terhadap pembagian stabilitas global yang tidak pasti. Indonesia, dengan posisi strategis dan sumber daya yang melimpah, memiliki potensi untuk mengambil peran yang signifikan dalam lanskap ekonomi regional yang baru. Posisi Indonesia sebagai tujuan investasi yang menjanjikan dalam kondisi deglobalisasi membutuhkan strategi investasi yang beragam, defensif, dan berorientasi jangka panjang.
Dunia pasca-globalisasi yang lebih kompleks membutuhkan kecerdasan, ketangguhan, dan visi jangka panjang untuk dapat bertahan dan berkembang. Sinyal perubahan struktural dalam era ekonomi-politik yang baru menuntut negara dan aktor ekonomi untuk dapat membaca arah perubahan dan bersikap fleksibel dalam menyesuaikan strategi. Meskipun era globalisasi berakhir, bukan berarti akhir dari segalanya. Sebaliknya, hal ini merupakan awal dari babak baru yang menawarkan peluang bagi mereka yang mampu mengidentifikasi pola perubahan dan bertindak sesuai dengan keadaan yang ada.








