Ekonom dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee mempertimbangkan dampak kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap pasar modal Indonesia. Menurutnya, dampaknya terbatas karena Indonesia tidak terlalu bergantung pada ekspor-impor ke AS. Pidato Trump pada 2 April 2025 mengenai kenaikan tarif impor untuk sejumlah negara mitra dagang telah menciptakan ketegangan di pasar keuangan global. Namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum terpengaruh karena perdagangan saham masih akan dibuka setelah libur Idul Fitri.
Hans menekankan bahwa Indonesia lebih mengandalkan ekonomi dan konsumsi dalam negeri, sehingga dampaknya kemungkinan relatif terbatas. Namun, perlu diwaspadai kemungkinan pembalasan tarif dari negara lain yang bisa menyebabkan perang tarif. Sejumlah indeks saham di Asia Pasifik telah mengalami penurunan signifikan sejak pengumuman kebijakan tarif oleh Trump. Hans memperkirakan IHSG mungkin akan mengalami penurunan sementara setelah libur panjang Idul Fitri.
Di sisi lain, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menyatakan bahwa dampak kebijakan tarif tersebut akan signifikan bagi negara-negara yang mencoba menarik investor asing. Tetapi Indonesia, yang investasi asingnya masih terbatas, diproyeksikan tidak akan terlalu terdampak. Dalam situasi ketidakpastian saat ini, investor disarankan untuk memiliki portofolio yang terdiversifikasi agar tidak terlalu berisiko. Menjadi penting untuk tidak terburu-buru menjual saham saat volatilitas tinggi, karena hal ini bisa menyebabkan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Presiden Trump telah mengumumkan kenaikan tarif ke banyak negara, termasuk Indonesia, namun respons resmi dari Pemerintah Indonesia masih akan disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto.








