Analisis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan bahwa penguatan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh pernyataan dovish dari Federal Reserve (The Fed). Kepala The Fed, Jerome Powell, menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi AS dari 2,1 persen menjadi 1,7 persen, serta mengisyaratkan adanya dua pemangkasan suku bunga lagi tahun ini. Hal ini membuat rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah. Meskipun demikian, sentimen pasar masih dipengaruhi oleh ketidakpastian domestik yang belum pulih, seperti pembekuan sementara perdagangan di BEI dan faktor lain yang memengaruhi fluktuasi nilai tukar rupiah. Berdasarkan berbagai faktor tersebut, perkiraan nilai tukar rupiah hari ini berada di kisaran Rp16.400-Rp16.550 per dolar AS. Pasar juga tetap mencermati pernyataan The Fed terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga di semester kedua tahun ini yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.
Baca juga:
– Rupiah pada Kamis pagi menguat menjadi Rp16.493 per dolar AS.
– Rupiah melemah dipengaruhi pertemuan The Fed terkait arah suku bunga.
– Bank Indonesia memperkuat operasi moneter propasar untuk mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah.







