Wednesday, November 19, 2025
HomeHumanioraHukum Mengemis Online di TikTok: Perspektif Islam

Hukum Mengemis Online di TikTok: Perspektif Islam

Fenomena mengemis online di TikTok semakin merajalela dengan aksi ekstrem yang dilakukan oleh beberapa individu. Mereka melakukan berbagai hal aneh, seperti berjoget berlebihan, berendam di lumpur, atau mengikuti tantangan aneh untuk mendapatkan donasi dari penonton. Hal ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat karena dianggap melampaui batas antara hiburan dan eksploitasi diri.

Pelaku yang melakukan siaran langsung di TikTok seringkali meminta penonton untuk mengirimkan hadiah virtual yang dapat ditukar dengan uang. Praktik ini menuai kritik, terutama jika dilakukan oleh individu yang sebenarnya sehat dan mampu bekerja. Dalam ajaran Islam, konsep meminta-minta memiliki batasan yang jelas di mana seseorang dianjurkan untuk bekerja terlebih dahulu sebelum meminta bantuan kepada orang lain.

Tidak hanya menjadi masalah etika, fenomena ini juga berdampak negatif secara sosial. Jika terus dibiarkan, kebiasaan mengemis online dapat membentuk mentalitas instan di masyarakat, di mana mencari simpati publik lebih dipilih daripada berusaha secara produktif. Dalam Islam, perbuatan meminta-minta tanpa alasan yang dibenarkan dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama. Islam menekankan pentingnya menjaga martabat dan harga diri, serta mendorong umatnya untuk bekerja keras dalam mencari nafkah yang halal.

Menurut Islam, mengemis online di TikTok hukumnya haram dan dianggap sebagai perbuatan yang merendahkan martabat seseorang. Islam melarang pemeluknya untuk meminta-minta tanpa adanya keadaan darurat yang sebenarnya. Dalam hal ini, umat Islam diajarkan untuk berusaha dan tidak bergantung pada belas kasihan orang lain tanpa alasan yang sah. Fenomena mengemis online melalui TikTok dianggap tidak sesuai dengan etika dan ajaran Islam.

Oleh karena itu, umat Islam perlu bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial agar tidak terjebak dalam perilaku yang merendahkan martabat. Media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat. Menjaga martabat dan mencari rezeki dengan cara yang baik harus selalu diutamakan, termasuk di dunia digital. Pelajaran ini seharusnya terus dipegang teguh dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Source link

RELATED ARTICLES

Terpopuler