Pada arus balik Lebaran tahun 2025, Bandara Halim Perdanakusuma mengalami penerbangan tertunda, terutama dari Denpasar, Bali, dan Surabaya. Penundaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi pesawat dan cuaca buruk. Menurut Pengawas Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran, Rangga Mahardhika, kebanyakan penerbangan dari Denpasar dan Surabaya mengalami delay akibat cuaca buruk. Selain itu, ada beberapa alasan lain yang menyebabkan penundaan jadwal keberangkatan pesawat di Bandara Halim PK, seperti kondisi pesawat yang tidak memungkinkan atau cuaca buruk.
Untuk mengatasi masalah ini, pengelola bandara terus berkoordinasi dengan maskapai penerbangan untuk mempersiapkan pesawat dengan lebih baik, terutama karena saat ini masuk periode arus balik Idul Fitri 1446 Hijriah. Selama arus mudik Lebaran 2025, jumlah penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma mengalami penurunan sebesar 10 persen. Puncak arus balik terjadi pada Sabtu dan Minggu, dengan jumlah penerbangan yang menurun sekitar empat ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan jumlah penumpang ini antara lain naiknya harga tiket pesawat dan pemudik yang lebih memilih pergi melalui jalur darat.
Selama libur Lebaran, kota-kota tujuan terbanyak dari Jakarta meliputi Surabaya, Denpasar, Palembang, Padang, dan Kualanamu. Meskipun mengalami penundaan dan penurunan jumlah penumpang, Bandara Halim Perdanakusuma tetap berupaya mengatasi kendala tersebut demi kelancaran arus balik Lebaran tahun 2025. Selain itu, pengelola bandara terus memastikan kesiapan pesawat dan koordinasi dengan maskapai untuk menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara.
