Pemudik yang menggunakan pesawat terbang berharap agar harga tiket pesawat dapat lebih turun setiap periode mudik Lebaran atau Idul Fitri. Seorang pemudik asal Balikpapan, Kalimantan bernama Hanif (25) mengungkapkan harapannya ini saat ditemui di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Hanif berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kantong masyarakat yang ingin mudik dengan harga tiket pesawat yang terjangkau. Menurutnya, peningkatan minat pemudik menggunakan pesawat disebabkan oleh keinginan untuk menghindari kemacetan.
Hanif baru saja kembali dari Balikpapan setelah libur Lebaran selama dua minggu lebih bersama keluarganya. Dia menyatakan bahwa harga tiket pesawat mengalami perubahan saat memesan tiket pulang. Meskipun mengaku bahwa harga tiket pesawat dapat berkali-kali lipat lebih mahal daripada perjalanan ke luar negeri seperti Kuala Lumpur atau Singapura, Hanif masih merasa bahwa kenaikan harga tiketnya masih dalam batas normal meskipun lebih tinggi dari periode normal.
Mayang (27) asal Bekasi juga mengatakan hal serupa setelah kembali dari Padang, Sumatera Barat. Dia berharap agar harga tiket pesawat lebih terjangkau pada saat Lebaran sehingga memudahkan masyarakat dalam bertemu dengan keluarga. Pemerintah Indonesia telah memberikan potongan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik kelas ekonomi dengan diskon hingga 14 persen. Kebijakan ini berlaku mulai 1 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode penerbangan yang memanfaatkan potongan harga dari 24 Maret hingga 7 April 2025.
Melalui insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang sebagian ditanggung oleh pemerintah, penumpang hanya perlu membayar PPN sebesar 5 persen sementara 6 persen lainnya ditanggung oleh pemerintah. Dukungan lain dari pemerintah adalah menurunkan biaya operasional di 37 bandara dan menyesuaikan harga avtur untuk menekan ongkos penerbangan. Hingga saat ini, Bandara Halim Perdanakusuma telah melayani lebih dari 11.000 penumpang dengan 80 penerbangan, dengan kota tujuan terbanyak antara lain Surabaya, Denpasar, Palembang, Padang, dan Kualanamu.







