Kopi Bengkulu terus digencarkan untuk naik kelas melalui upaya kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari pelaku usaha hingga pemerintah dan perguruan tinggi. Meskipun sudah melakukan promosi ke luar negeri, kopi Bengkulu belum sepenuhnya menjadi favorit di Indonesia maupun di coffeeshop tanah air.
Direktur Utama Kopi Dang Bengkulu, Sumiaty Arifin, optimis dengan potensi kopi asal Provinsi Bengkulu. Kopi premium Bengkulu telah diperkenalkan ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, dan lainnya. Inovasi dalam kemasan dan jenis kopi seperti drip bag coffee dan roasted bean arabika Mangkuraja menjadi daya tarik tersendiri.
Selain itu, dukungan juga datang dari kalangan akademisi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu membantu mendorong pengembangan usaha kopi di Kabupaten Rejang Lebong. Kunjungan mahasiswa ke kebun kopi di daerah tersebut menjadi bagian dari upaya untuk belajar langsung dari pelaku usaha yang telah meraih prestasi.
Pemerintah Provinsi Bengkulu juga memberikan dukungan melalui program Surat Daftar Budidaya (SDB) untuk petani kopi. Peningkatan produksi kopi Bengkulu yang signifikan seiring dengan distribusi bibit kopi menyertai langkah dukungan ini.
Meski begitu, kopi Bengkulu masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan akses permodalan dan kurangnya promosi terintegrasi. Namun, melalui sinergi lintas sektor dari hulu hingga hilir, diharapkan agar kopi Bengkulu dapat menjadi primadona baru dalam industri kopi Indonesia.
