Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik mencapai Rp1,93 triliun pada pekan terakhir bulan ini, transaksi tanggal 24 hingga 26 Maret 2025. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan bahwa angka tersebut terdiri dari modal asing masuk bersih di pasar saham sebesar Rp2,63 triliun. Di sisi lain, terdapat modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp0,51 triliun dan Rp0,19 triliun, yang menyebabkan modal asing masuk bersih mencapai Rp1,93 triliun.
Tercatat bahwa hingga 26 Maret 2025, modal asing keluar bersih dari pasar saham mencapai Rp32,02 triliun. Namun, modal asing masuk bersih di pasar SBN dan SRBI masing-masing sebesar Rp16,08 triliun dan Rp10,98 triliun. Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun naik dari 90,41 basis point (bps) pada 21 Maret 2025 menjadi 90,84 bps pada 26 Maret 2025.
Pada sisi lain, nilai tukar rupiah dibuka sedikit melemah di level Rp16.590 per dolar Amerika Serikat (AS) pada 27 Maret, dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada 26 Maret di level Rp16.575 per dolar AS. Indeks dolar AS (DXY) juga menguat ke level 104,55 pada akhir perdagangan Rabu (26/3). DXY adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama.
Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke level 7,09 persen pada 27 Maret, dari sebelumnya 7,13 persen pada akhir perdagangan 26 Maret. Sementara itu, imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,352 persen pada akhir perdagangan Rabu (26/3). Hal ini menunjukkan pergerakan yang signifikan di pasar keuangan domestik.








