Indeks Harga Konsumen di Malaysia mengalami peningkatan perlahan sebesar 1.5 persen pada Februari 2025, menurut Departemen Statistik Malaysia. Peningkatan inflasi ini didorong oleh berbagai kelompok, seperti perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar, rekreasi, olahraga, kesehatan, transportasi, dan dekorasi rumah. Namun, beberapa kelompok juga mencatat kenaikan yang lebih tinggi, seperti perawatan pribadi, perlindungan sosial, pendidikan, dan jasa keuangan.
Kelompok makanan dan minuman menyumbang sebagian besar dari total IHK dengan kenaikan 2.5 persen pada Februari 2025. Kenaikan harga santan segar dan kelapa juga turut berkontribusi terhadap peningkatan inflasi. Penyebab utama dari kenaikan harga kelapa di Malaysia adalah kurangnya pasokan lokal dan global.
Meskipun inflasi nasional tercatat sebesar 1.5 persen, empat negara bagian mengalami kenaikan di atas rata-rata nasional. Perbandingan inflasi dengan negara lain menunjukkan bahwa Malaysia memiliki tingkat inflasi yang lebih rendah daripada Vietnam dan Filipina, namun lebih tinggi dibandingkan dengan Thailand, Indonesia, dan China.
Meskipun demikian, Malaysia terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. Dukungan dari negara-negara tetangga dan kebijakan ekonomi yang bijaksana diharapkan dapat membantu Malaysia meraih pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.
