Pemerintah Kota Jakarta Timur telah menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan pelaku tawuran guna memajukan pertanian perkotaan atau urban farming. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk menciptakan ketahanan pangan dan juga menjaga lingkungan. Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, mengungkapkan bahwa mereka akan mengajak pelaku tawuran untuk terlibat dalam kegiatan urban farming agar mereka dapat merasakan manfaat serta keseruan bertani.
Selain itu, Pemerintah Kota Jakarta Timur juga akan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengelola urban farming dan memberikan penyuluhan terkait jenis tanaman serta teknik meningkatkan produksi. Rencananya, mereka akan melibatkan komunitas-komunitas yang tertarik dalam urban farming untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Tidak hanya itu, Pemerintah Kota Jakarta Timur juga akan mengembangkan wisata agro yang mana akan digunakan sebagai sarana pembelajaran tentang urban farming. Wisata agro sendiri merupakan jenis wisata yang memanfaatkan area pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan sebagai daya tarik wisata. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya urban farming.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Timur telah berhasil melakukan panen serentak sebanyak 2,9 ton cabai dan ikan di 100 titik yang tersebar di sepuluh kecamatan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Komoditas yang berhasil dipanen meliputi berbagai jenis sayuran dan ikan. Lahan-lahan urban farming yang digunakan untuk panen juga bervariasi, mulai dari lingkungan permukiman hingga atap gedung perkantoran dan kolong Tol Becakayu. Kerjasama antara Pemerintah Kota Jakarta Timur, IPB, dan komunitas urban farming diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mendukung ketahanan pangan dan menjaga lingkungan di Jakarta Timur.
