Peran investor dalam negeri menjadi market maker atau liquidity provider dianggap penting oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Budi Frensidy, guna memperbaiki kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Investor institusi dalam negeri, seperti perusahaan asuransi sosial BPJS Ketenagakerjaan dan lembaga pengelola dana pensiun berskala nasional, diminta untuk bersedia melibatkan diri dalam peran tersebut. Market maker dan liquidity provider memiliki fungsi yang berbeda namun sama-sama penting dalam menjaga kestabilan dan likuiditas pasar saham.
Budi juga menyoroti pentingnya pemerintah untuk mempertimbangkan kembali program-program yang memberatkan kondisi fiskal negara dan keuangan BUMN. Hal ini diikuti dengan pendapat dari Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI, Teuku Riefky, yang menekankan pentingnya kepastian kebijakan dan hukum guna mengembalikan kepercayaan investor. Di samping itu, BEI melakukan trading halt akibat penurunan IHSG yang signifikan pada sesi perdagangan.
Penutupan perdagangan IHSG pada hari tersebut menunjukkan penurunan yang cukup signifikan, dengan IHSG dan indeks LQ45 turun secara signifikan. Berbagai isu yang berdampak pada pasar saham perlu diminimalisir agar dapat mendukung kembali kepercayaan investor. Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya memperbaiki kondisi pasar saham Indonesia.








