Presiden Amerika Serikat ke-47, Donald Trump, resmi dilantik pada Senin (20/1). Salah satu tamu undangan penting dalam acara pelantikan ini adalah pemilik perusahaan Tesla dan Space X, Elon Musk. Namun, kehadiran Elon mengundang kontroversi karena gestur tangan yang ia tunjukkan dianggap mirip dengan Nazi Salute.
Gestur tersebut terjadi ketika Elon berpidato dan memberikan ucapan terima kasih kepada para pendukung Trump. Ia kemudian mengangkat tangan kanannya dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan jari direntangkan, kemudian mengangkat tangannya lurus ke atas dengan posisi telapak tangan ke bawah dan jari rapat. Gestur ini dianggap mirip dengan Nazi Salute atau salam khas Nazi.
Nazi Salute sendiri adalah gestur penghormatan kepada Adolf Hitler dan simbol ideologi Nazi yang digunakan selama masa pemerintahan Nazi di Jerman. Gestur ini identik dengan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh rezim Nazi, termasuk Holocaust. Sejumlah alasan mengapa Nazi Salute sangat dilarang termasuk untuk menghormati korban Holocaust dan mencegah kebangkitan ideologi Nazi atau Fasisme. Di beberapa negara, termasuk Jerman dan Austria, penggunaan Nazi Salute bahkan diatur dalam hukum dan dapat dikenakan hukuman.
Meskipun tidak diatur secara khusus di banyak negara lain, Nazi Salute tetap dianggap sebagai tindakan yang sangat tidak etis dan memicu kontroversi. Gestur ini memicu reaksi sensitif terutama dari keluarga korban Holocaust dan pihak yang menentang segala bentuk ideologi ekstrem yang mempromosikan rasisme dan supremasi rasial. Saat ini, gestur ini sangat dilarang dan dianggap sebagai simbol dari masa lalu yang kelam dan tidak boleh diulang kembali.
