PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) merencanakan penyelesaian proses merger perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi atau BUMN Karya pada akhir tahun 2026. Corporate Secretary WEGE, Purba Yudha Tama, menyatakan bahwa WEGE masih menunggu arahan dari perusahaan induknya, yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Menurut Purba, saat ini sudah ada tim dari WIKA yang bertanggung jawab atas proses merger, namun jadwal pastinya belum dapat dipastikan, namun perkiraan hingga akhir tahun 2026. Saat ini, fokus WEGE masih pada lini bisnis yang sedang dijalankan.
Purba juga menegaskan bahwa sebelum proses merger, perlu dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta izin kepada pemegang saham. Direktur Quality, Health, Safety, Environment, dan Pemasaran WEGE, Tomo Dwi Hasputro, berpendapat bahwa merger perusahaan-perusahaan BUMN Karya akan memberikan keuntungan dengan menciptakan persaingan yang lebih sehat karena semakin sedikitnya perusahaan BUMN Karya dan semakin fokusnya bisnis mereka. Menurut Tomo, dengan berkurangnya jumlah perusahaan yang bersaing, peluang untuk berkembang menjadi lebih besar.
Artikel ini hanya merupakan kutipan dari berita di Antara News.
