Selama periode arus mudik Lebaran 2025, sebanyak 758.791 warga Jakarta telah menggunakan layanan kereta api untuk meninggalkan kota ini, namun hanya 514.823 orang yang tercatat kembali. Penumpang yang kembali ke Jakarta masih lebih sedikit dari yang berangkat, menandakan bahwa arus balik masih berlangsung. Namun demikian, pergerakan penumpang terjadi secara merata dan tidak terpusat pada satu atau dua hari tertentu.
Kebijakan “Work From Anywhere” yang diberlakukan pemerintah sampai 8 April 2025 memainkan peran penting dalam mengelola arus balik. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk kembali ke Jakarta secara bertahap dan tidak terburu-buru, sehingga kepadatan arus balik dapat diatur dengan lebih baik. Trend kedatangan penumpang ke Jakarta melalui stasiun KA mulai menunjukkan peningkatan signifikan sejak 2 April 2025, dengan jumlah penumpang terus bertambah hingga tanggal 6 April 2025.
Meskipun arus balik Lebaran diperkirakan telah mencapai puncaknya, jumlah penumpang yang datang ke Jakarta masih tetap tinggi. KAI mencatat bahwa sebanyak 4.342.698 tiket telah terjual hingga 7 April 2025, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan kereta api. Seluruh keberhasilan dalam pengelolaan arus mudik dan balik tidak terlepas dari kesiapan KAI dalam memberikan pelayanan terbaik.
Dukungan dari berbagai pihak dan kedisiplinan para pelanggan kereta api juga berperan penting dalam kelancaran arus mudik dan balik. KAI berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan demi memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik pada musim mudik berikutnya.








