Selama masa libur Lebaran tahun 2025, Pelabuhan Internasional Ferry Batam Centre mencatat pergerakan penumpang Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) dalam jumlah yang relatif seimbang. Menurut Staf Kepala Pos Kesyahbandaran Pelabuhan Internasional Batam Centre, Erik Mario Sihotang, biasanya WNI mendominasi keberangkatan selama Lebaran, namun tahun ini komposisinya hampir 50:50 antara WNI dan WNA dengan rata-rata harian antara 4.000 hingga 6.000 penumpang. Hal ini terjadi seiring dengan tren masyarakat yang sedang berlibur keluar dan masuk kota atau melakukan transit.
Meskipun terjadi penurunan 26 persen dibanding hari sebelumnya, pelabuhan memperkirakan lonjakan arus balik akan terjadi pada Senin, 7 April, dengan proyeksi 7.000 penumpang yang akan masuk Batam. Puncak arus mudik terjadi pada H-1 dan hari H Lebaran dengan lonjakan hingga 10.000 penumpang dalam sehari untuk keberangkatan dan 1.600 WNA untuk kedatangan.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, disediakan sembilan kapal tambahan tujuan Singapura dan satu kapal ekstra untuk Malaysia. Sistem e-ticketing masih disesuaikan dengan masing-masing operator dan tetap tersedia kuota untuk pembelian langsung di konter. Kepadatan di terminal berhasil diatasi dengan bantuan dari aparat kepolisian yang mengatur arus dan penumpang di area parkir.
Sebagai antisipasi, pihak pelabuhan juga memantau potensi lonjakan jumlah WNA pada 18 April mendatang. Kerja sama antara pelabuhan dan aparat kepolisian sangat membantu dalam mengatur arus penumpang dan menghindari kerumunan. Upaya penyesuaian dan perluasan area parkir juga sedang dilakukan untuk mengakomodasi jumlah penumpang yang semakin meningkat.
