Pertukaran Pembalap Red Bull: Liam Lawson dan Yuki Tsunoda
Bos Red Bull, Christian Horner, menjelaskan alasan di balik pertukaran pembalap Red Bull antara Liam Lawson dan Yuki Tsunoda yang diawali dari GP Jepang. Horner mengungkapkan bahwa timnya tengah mengejar gelar juara dunia dan konstruktor. Dengan performa Lawson yang belum konsisten, Tsunoda diharapkan dapat memberikan dampak positif secara langsung kepada tim.
Horner menyatakan, “Kami memasuki musim 2025 dengan dua ambisi, mempertahankan Kejuaraan Pembalap Dunia dan merebut kembali gelar Konstruktor Dunia dan ini adalah keputusan yang murni berdasarkan olahraga.” Menurutnya, pengalaman Tsunoda akan membantu pengembangan mobil RB21. Tim menyambut kedatangannya dan berharap Tsunoda dapat berkontribusi dalam balapan selanjutnya.
Lawson, pembalap Selandia Baru yang belum menunjukkan performa yang memuaskan dalam dua grand prix terakhir, akan mendapatkan kesempatan dan pengalaman baru dengan Racing Bull. Horner menjelaskan, “Kami punya kewajiban untuk melindungi dan mengembangkan Liam…kami melihat bahwa setelah awal yang sulit seperti ini, masuk akal untuk bertindak cepat agar Liam bisa mendapatkan pengalaman, saat ia melanjutkan karier F1-nya dengan Racing Bulls, sebuah lingkungan dan tim yang sangat ia kenal.”
Tsunoda akan menjadi rekan setim dari juara dunia Max Verstappen. Penampilan Tsunoda pada dua grand prix terakhir menunjukkan janji yang cukup baik dibandingkan dengan Lawson. Dengan finis di urutan ke-12 dan ke-16 pada GP Australia dan China, Tsunoda diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi Red Bull.
Dengan pertukaran ini, Red Bull berharap dapat memperkuat tim dan meraih kesuksesan di musim balap yang akan datang. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat membantu Lawson untuk berkembang dan mendapatkan pengalaman yang berharga di dunia balap, sehingga dapat kembali menunjukkan prestasi terbaiknya di masa depan.
