Pengamat sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, menyampaikan bahwa potensi untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound masih ada apabila investor mendapatkan sinyal positif dari kebijakan ekonomi dan stabilitas politik Indonesia. Pada perdagangan sesi I, Senin, IHSG mengalami tekanan dengan koreksi sebesar 143,96 poin atau 2,30 persen ke posisi 6.114,22. Hendra menyatakan bahwa investor akan sangat memperhatikan langkah-langkah pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi tantangan yang ada, agar kepercayaan pasar dapat kembali pulih. Penurunan IHSG mencerminkan adanya ketidakpastian di pasar modal Indonesia, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dari tingkat domestik maupun global. Selain faktor musiman dan koreksi saham-saham besar, sentimen negatif terhadap prospek ekonomi Indonesia semakin diperburuk dengan penurunan penerimaan pajak dan tingkat konsumsi masyarakat yang menurun. Hal ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat semakin melemah, yang berpotensi berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Koreksi signifikan juga disebabkan oleh kondisi ekonomi makro yang melambat, termasuk penurunan daya beli dan meningkatnya PHK. Hendra juga menyatakan bahwa rilis kebijakan ekonomi seperti hasil konferensi pers Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) bank Himbara akan mempengaruhi arah pasar saham dalam waktu depan. Jika IHSG tidak mampu bertahan di level psikologis 6.000, kemungkinan besar akan menguji level support di 5.800. Perkembangan pasar saham akan sangat bergantung pada respons pelaku pasar terhadap pengumuman yang akan datang, serta kondisi ekonomi domestik dan global. Saat ini, BPI Danantara melangsungkan konferensi pers untuk menyampaikan pengumuman strategis bagi perkembangan kelembagaan BPI Danantara Indonesia. Sementara itu, bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan melangsungkan RUPST dalam tiga hari ke depan, yakni Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, serta Bank BTN.








