Bulan Ramadhan merupakan waktu yang penuh berkah dan kemuliaan bagi umat Muslim. Banyak yang percaya bahwa seseorang yang meninggal dunia di bulan suci ini akan langsung dijamin masuk surga. Namun, apakah benar setiap individu yang meninggal di bulan ini akan langsung masuk surga? Ketika Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka lebar dan pintu-pintu neraka ditutup. Ini menunjukkan kebesaran rahmat Allah SWT selama bulan suci tersebut. Meskipun pintu surga terbuka luas selama Ramadhan, bukan berarti semua yang meninggal pada bulan ini otomatis masuk surga. Menurut Imam Badruddin Al-‘Aini, ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan akan mendapat pahala yang berlimpah, membawa kita ke surga.
Fatwa dari Syekh Nur Ali Salman menunjukkan bahwa masuk surga adalah hasil dari amal baik seseorang, bukan sekadar karena waktu atau tempat kematiannya. Maka, perlu dipahami bahwa amal perbuatan dan ketaatan kepada Allah merupakan hal utama untuk mendapatkan surga. Fokus utama umat Muslim seharusnya adalah pada kualitas dan kuantitas amal selama hidup, bukan hanya pada waktu atau tempat kematian. Namun, jika seseorang meninggal saat Ramadhan setelah melakukan amal saleh, ia memiliki kesempatan lebih untuk masuk surga.
Dengan demikian, meskipun meninggal di bulan Ramadhan membawa keistimewaan, hal tersebut tidak menjamin seseorang masuk surga. Amal perbuatan dan ketaatan kepada Allah menjadi penentu utama. Umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan Ramadhan sebagai waktu untuk memperbanyak amal saleh dan mendekatkan diri kepada Allah, seperti dengan memperbanyak baca Al-Quran, shalat, dan sedekah. Agar pahala amal tidak berkurang, penting untuk menjauhi larangan agama. Dengan menjalankan ibadah dengan baik selama Ramadhan, diharapkan impian untuk mendapatkan tempat yang baik di akhirat bisa terwujud.
