Stephen Curry mengukir sejarah NBA dengan menjadi pemain pertama yang mencapai 4.000 tripoin. Saat Golden State Warriors meraih kemenangan keenam berturut-turut melawan Sacramento Kings, sorak sorai memenuhi Chase Center di San Francisco, California. Momennya terjadi di kuarter ketiga saat Curry mengonversi tembakan sulit di bawah tekanan lawan.
Perjalanan menuju rekor 4.000 tripoin ini menjadi trendsetter dalam dunia bola basket. Sejak dipilih sebagai pilihan ketujuh dalam NBA Draft 2009, Curry telah menunjukkan bakat menembak yang luar biasa. Hal ini memuncak pada musim 2015-2016 ketika ia menjadi MVP pertama secara akhir dalam sejarah NBA.
Dengan akurasi yang menakjubkan, Curry mengungguli rekor para legenda basket. Ia melewati rekor Ray Allen pada Desember 2021 dan terus memperlebar jaraknya dengan pesaing. Performa konsisten Curry juga menonjol, dengan tingkat konsistensi luar biasa dalam mencetak tripoin.
Perjalanan Curry tak hanya tentang angka, tetapi juga tentang warisan yang ia tinggalkan dalam NBA. Pelatih Warriors, Steve Kerr, menyebut permainan Curry sebagai sebuah seni yang menakjubkan. Dengan usianya yang kini 37 tahun, Curry masih memiliki masa depan yang cerah dalam mencetak rekor baru dan melestarikan warisan yang telah ia bangun.
Dengan 4.000 tripoin, Curry membuktikan bahwa perubahan dalam gaya bermain basket telah terjadi. Ia telah memberikan inspirasi kepada generasi baru pemain untuk meningkatkan kemampuan menembak dari jarak jauh. Sebagai seorang legenda hidup, Curry terus menulis babak baru dalam kisahnya yang menyertainya ke dalam buku sejarah NBA.








