Wednesday, November 19, 2025
HomeBursaIHSG Menguat Berkat Sektor Teknologi

IHSG Menguat Berkat Sektor Teknologi

Mayoritas investor masih mengambil sikap waspada mengingat ketidakpastian seputar potensi dampak dari kenaikan tarif perdagangan terhadap ekonomi global. IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada Kamis sore, terutama dipimpin oleh saham-sektor teknologi. Dengan penguatan sebesar 119,20 poin atau 1,82 persen, IHSG mencapai posisi 6.665,05. Demikian juga dengan indeks LQ45 yang naik 15,90 poin atau 2,17 persen ke posisi 747,93. Menurut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia, kondisi ekonomi global masih diwarnai ketidakpastian akibat adanya tarif perdagangan yang diberlakukan oleh beberapa negara. Kanada misalnya, memberlakukan tarif senilai 21 miliar dolar AS atas barang impor dari AS, sebagai respons terhadap kebijakan yang sama yang diterapkan Presiden Trump terkait komoditas baja dan aluminium. Selain itu, Uni Eropa juga memberlakukan tarif balasan terhadap AS dengan nilai masing-masing senilai 28 miliar dolar AS. Di sisi lain, data Inflasi utama AS mengalami kenaikan 0,2 persen month-to-month (mtm) atau naik 2,8 persen year-on-year (yoy) pada Februari 2024. Para pelaku pasar terus memperhatikan potensi penurunan suku bunga acuan oleh Federal Reserve di bulan Juni, dengan proyeksi total sekitar 70 basis points pemangkasan suku bunga selama tahun 2025. Selain itu, bursa saham regional Asia juga mengalami pergerakan yang beragam, di mana indeks Nikkei melemah 0,08 persen, indeks Shanghai 0,39 persen, indeks Kuala Lumpur menguat 1,70 persen, dan indeks Straits Times menguat sebesar 0,12 persen. Jumlah saham yang diperdagangkan di BEI mencapai 15,63 miliar lembar saham senilai Rp8,84 triliun, dengan 307 saham naik, 334 saham turun, dan 316 saham stagnan. Beberapa saham yang mengalami penguatan signifikan antara lain INAI, MINE, SMDM, MTFN, dan AKSI, sementara saham-saham yang melemah termasuk MINA, RELI, DADA, BEER, dan JSPT. Indeks Sektoral IDX-IC menunjukkan sektor teknologi menguat sebesar 6,09 persen, sedangkan sektor properti turun paling dalam sebesar 1,35 persen. Dengan demikian, meskipun masih ada ketidakpastian di pasar, namun sektor teknologi mampu menjaga kestabilan indeks saham.

Source link

RELATED ARTICLES

Terpopuler