Kapolres Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja ditangkap Propam Mabes Polri karena dugaan narkoba, asusila, dan pornografi. Kasus asusila dan pornografi yang melibatkan AKBP Fajar pertama kali dilaporkan oleh pemerintah Australia kepada Indonesia melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang kemudian dilaporkan ke kepolisian untuk tindak lanjut. DP3A Kota Kupang menduga ada tiga anak di bawah umur yang menjadi korban pencabulan.
Pemerintah Australia mendapatkan video dugaan pencabulan dari situs porno dan melaporkannya ke pihak berwenang. Polda NTT kemudian menginstruksikan DP3A Kota Kupang untuk mendampingi korban pencabulan. Sampai saat ini, satu anak di bawah umur telah didampingi dan proses pendampingan terus berjalan.
Kasus kekerasan seksual oleh AKBP Fajar terhadap korban telah berlangsung sejak pertengahan tahun 2024. Korban mengalami trauma awal namun kondisinya mulai membaik setelah mendapatkan pendampingan selama hampir tiga pekan. Selain satu korban yang telah didampingi, terdapat dugaan dua anak di bawah umur lagi yang menjadi korban, sehingga total korban mencapai tiga orang.
AKBP Fajar juga terlibat dalam kasus narkoba setelah dinyatakan positif mengkonsumsi sabu melalui tes urine. Penangkapannya dilakukan oleh tim Propam Mabes Polri dan Bidang Propam Polda NTT. Polda NTT menunjuk Plh Kapolres Ngada untuk menggantikan AKBP Fajar. Upaya investigasi terkait kasus tersebut masih terus dilakukan.
